Manajemen risiko: definisi, jenis dan tingkatan
Definisi manajemen risiko
Manajemen risiko adalah kegiatan manajemen risiko yang mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, meminimalkan, dan berupaya menghilangkan risiko yang tidak diinginkan.
Dalam konteks bisnis, manajemen risiko merupakan proses pengaturan segala kondisi untuk mengatasi risiko pendapatan bisnis. Sehingga bisnis bisa lebih berkelanjutan. Bayangkan jika risiko tidak dikelola dengan baik, pendapatan bisnis Anda bisa leluasa turun bahkan menyebabkan bisnis Anda bangkrut. Sayang benar
Jenis manajemen risiko
1. Manajemen risiko keuangan
Ini adalah jenis risiko yang terkait dengan aset bisnis Anda. Ini termasuk keuntungan perusahaan dan sumber daya penciptaan nilai penting lainnya.
Risiko yang satu ini sangat penting untuk diwaspadai, karena kegagalan bisnis sering kali terjadi ketika keuangan tidak dapat dikelola. Arus kas yang berantakan, laporan keuangan yang tidak teratur, dan tunggakan hutang yang menumpuk merupakan salah satu efek dari ketidakmampuan mengelola risiko keuangan. Untuk mengelola risiko ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama yang terkait dengan pembiayaan, antara lain: likuiditas, kredit, dan pajak.
2. Pengelolaan risiko operasional
Jenis risiko ini sangat erat kaitannya dengan proses bisnis internal Anda. Hal ini dapat disebabkan oleh kelalaian manusia (human error), sistem yang kurang optimal, atau faktor eksternal seperti bencana. Mengatasi risiko semacam itu penting untuk menjaga syarat dan ketentuan Anda dalam kondisi yang baik dari hari ke hari.
Lihat juga: Riwayat komputer
3. Manajemen risiko stratejik
Jenis ketiga atau terakhir dari manajemen risiko adalah risiko strategis. Hal ini terkait dengan kesalahan dalam pengambilan keputusan di suatu perusahaan.
Keputusan yang salah bisa diartikan proses bisnis yang Anda jalankan tidak berjalan mulus. Oleh karena itu, pengelolaan risiko strategis menjadi sangat penting.
Fase manajemen risiko
1. Identifikasi risiko
Langkah pertama dalam fase manajemen risiko adalah mengidentifikasi risiko. Anda perlu memahami potensi risiko yang bisa timbul dalam menjalankan bisnis Anda. Anda perlu memperluas cakupan kemungkinan risiko dengan melihatnya dalam berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, regulasi, dll.
2. Penilaian risiko
Sekarang setelah Anda mengidentifikasi berbagai jenis risiko yang mungkin timbul, langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian atau menilai setiap kemungkinan risiko yang muncul dari dampak risiko tersebut dan kemungkinan frekuensi / frekuensi terjadinya risiko tersebut. Tujuannya adalah untuk memprioritaskan risiko-risiko ini.
3. Manajemen / respon terhadap resiko
Langkah selanjutnya adalah menentukan bagaimana Anda mengelola atau menanggapi risiko yang telah Anda analisis / nilai. Ini dilakukan untuk membentuk portofolio lengkap tentang bagaimana bereaksi terhadap risiko yang muncul. Ada beberapa cara untuk menanggapinya, di antaranya:
Penghindaran resiko
yaitu mengambil langkah-langkah untuk menghindari risiko yang muncul. Misalnya, jika Anda memiliki bisnis, Anda mengkhawatirkan bahaya moral. Anda perlu menghindari hal ini dengan memilih orang yang bekerja di perusahaan Anda dengan cermat.
Pengurangan resiko
yaitu, langkah-langkah untuk mengurangi dampak yang telah terjadi. Misalnya, pengendalian internal yang lebih rutin terhadap perusahaan.
Transfer risiko
yaitu tindakan pengendalian risiko dengan cara mengalihkan risiko kepada pihak lain, seperti B. Asuransi.
Retensi risiko
Lihat juga: Demokrasi Liberal adalah
yaitu manajemen risiko dengan menangani risiko tersebut. Bagaimanapun, risikonya berada di luar kendali dan cara terbaik adalah menghadapinya. Misalnya risiko bencana alam.
4. Implementasi
Sekarang setelah Anda menentukan sikap Anda terhadap risiko, sekarang saatnya Anda menerapkan masing-masing sikap tersebut saat risiko muncul di perusahaan / proyek Anda.
5. Evaluasi
Ini adalah tahap terakhir dari manajemen risiko, yaitu melakukan penilaian. Kegiatan ini dilakukan agar Anda bisa menentukan benar atau tidaknya postur yang diambil pada saat risikonya. Jika itu tidak berarti ada kebutuhan untuk merumuskan kembali pola pikir yang benar untuk menghadapi risiko ini.
LIHAT JUGA :
https://teknologia.co.id/
https://butikjersey.co.id/
https://kabarna.id/
https://manjakani.co.id/
https://sewamobilbali.co.id/
https://deevalemon.co.id/
https://cipaganti.co.id/
https://pulauseribumurah.com/
https://pss-sleman.co.id/
https://mitranet.co.id/